Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Jilid 4 | Sejarah Islam

Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Jilid 4 | Sejarah Islam


Tempat Dakwah yang Baru
    Madinah ketika itu menjadi tempat perlindungan yang aman bagi kebenaran (Islam) dan pembawanya. Karenanya, kaum muslimin mulai berhijrah kesana. Namun, kaum Quraisy tetap bertekad menghalangi mereka berhijrah. Sehingga beberapa orang hendak berhijrah menjumpai berbagia macam penganiyaan dan siksaan. Ketika itu kaum muslimin berhijrah secara sembunyi-sembunyi karena takut pada kaum Quraisy. Berebeda dengan hijrahnya Umar bin Khattab, yang menandakan keberanian dan tantangan. Karena ketika itu ia menyandang pedangnya dan membawa panahnya tatkala keluar menuju Ka'bah dan berthawaf di sana. Kemudian, ia tampil di hadapan kaum musyrikin dan berkata pada mereka:"Barangsiapa yang istrinya ingin menjadi janda atau anaknya menjadi yatim, hendaklah ia menemuiku, karean aku akan berhijrah". Kemudian, ia pergi dan tidak seorang pun yang berani menerima tantangan dari Umar. Berbeda dengan sahabat Nabi Muhammad lainnya, Abu Bakar as-Shiddiq, ia meminta izin kepada Rasulullah Muhammad untuk ikut berhijrah, namun beliau menjawab:"Jangan tergesa-gesa! mudah-mudahan Allah memberimu teman (untuk berhijrah)".
    Keadaan ini terus berlanjut sampai sebagian besar kaum muslimin telah behijrah. Kaum Quraisy semakin menggila tatkala menegtahui hal itu, dan mereka khawatir akan ketinggian Muhammad dan dakwahnya. Lalu mereka memusyawarahkan hal ini dan mereka bersepakat untuk membunuh Rasulullah Muhammad. Abu Jahal berkata: "Menurut pendapatku, kita beri sebilah pedang kepada pemuda yang kuat ari masing-masing kabilah kita, lalu mereka mengepung Muhammad dan memukulnya secara serentak, sehingga darahnya terpisah-pisah pada beberapa kabilah dan Bani Hasyim tidak kuasa untuk memusuhi semua orang". Namun Allah memberitahu Nabi Muhammad akan adanya komplotan tersebut. Lalu, belaiu bersama Abu Bakar bersepakat untuk melakukan hijrah.
    Pada malam harinya, Rasulullah Muhammad meminta Ali bin Abi Thalib agar tidur di tempat beliau, sehingga orang-orang mengira bahwa beliau masih ada di rumah. Bliau juga memberitahu Ali bahwa ia tidak akan mendapatkan paksaan (dari mereka). Para komplotan inipun tiba dan langsung menegpung rumah Rasulullah Muhammad. Mereka melihat Ali berada di tempat tidur dan menganggap ia adalah Muhammad, lalu mereka menunggunya keluar untuk selanjutnya menghabisi dan membunuhnya. Rasulullah Muhammad keluar ketika mereka mengepung rumah, lalu beliau menaburkan debu ke kepala merak dan Allah mengambil penglihatan mereka. sehingga, mereka tidak merasakan beliau keluar. Rasulullah Muhammad menuju ke rumah Abu Bakar kemudian keduanya berjalan kurang lebih lima mil dan bersembunyi di go Tsur.
   Para pemuda Quraisy tetap menunggu hingga shubuh. Ketika memasuki shubuh, Ali bangkit dari tempat tidur Rasulullah Muhammad dan langsung jatuh ketangan mereka, lalu mereka bertanya tentang Rasulullah Muhammad, namun Ali tidak memberitahu apapun kepada mereka. Mereka memukulnya dan melumurinya dengan lumpur, namun tetap tidak ada gunannya. Kemudian kaum Quraisy mengirim pencarian di segala penjuru, dan akan memeberikan seratus ekor onta kepada siapa saja yang mendapatkan Muhammad hidup atau mati.
    Dalam pencarian itu mereka sampai ke goa Tsur, sampai-sampai jika seseorang dari mereka melihat ke arah kedua telapak kakinya, niscaya ia akan melihat Nabi Muhammad dan Abu Bakar. Disaat Abu Bakar sangat mengkhawatirkan keselamatan Rasulullah Muhammad, beliau bersabda kepadanya:"Hai Abu Bakar, bagaimana menurutmua tentang dua orang sedangkan Allah yang ketiganya. Jangan kamu khawatir, sesungguhnya Allah bersama kita". Namun anehnya mereka tidak melihat Nabi Muhammad dan Abu Bakar. Keduanya tetap berada di goa selama tiga hari dan kemudia berangkat ke Madinah. Ketika itu, perjalanan sangat panjang dan terik matahari sangat menyengat.
    Pada waktu sore di hari kedua, keduanya melintasi sebuah kemah yag di dalamnya ada seorang wanita bernama Ummu Ma'bad. Keduanya meminta makanan dan minuman darinya, namun minuman darinya, namun keduanya hanya mendapati seekor kambing yang sangat kurus, yang karena lemahnya, tidak bisa pergi ke tempat pengembalaannya dan tidak memiliki air susu setetespun. Lalu Rasulullah Muhammad bergegas menghampirinya dan mengusap susunya, lalu memerahnya hingga memnuhi satu wadah besar. Ummu Ma'bad terduam heran atas apa yang dilihat, dan mereka semua meminumnya hingga mereka merasa kenyang. Lalu aslullah Muhammad memerahnya kembali hingga memenuhi wada tersebut dan meninggalkan untuk Ummu Ma'bad. Setelah itu beliau melanjutkan perjalanannya.
   Penduduk Madinah telah mengawasi kedatangan beliau dan menungu beliau setiap hari di luar Madinah. Pada hari kedatangan beliau, mereka menyambut beliau dengan gembira. Beliau singgah di Quba, yaitu masjid yang pertama kali di bangun dalam Islam.
    Pada hari kelima, beliau berjalan ke Madinah dan kebanyakan kaum Anshar berusaha meraih Rasulullah Muhammad dan memperoleh kemuliaan dengan menjamu beliau di sisi mereka. Makan mereka memegang tali kendali onta beliau dan beliaupun berterimakasih kepada mereka dan bersabda:"Biarkanlah, karena ia diperintah". Tatkala onta tersebut sampai ke tempat yang Allah perintahkan, maka ia akan duduk. Beliau tidak turun darinya sebelum onta tersebut bangkit dan berjalan sedikit, lalu menoleh dan kembali lagi. Akhirnya, onta tersebut duduk di tempat semula, dan beliau turun darinya. Tempat itulah yang kemudian menjadi masjid Nabawi. Rasulullah Muhammad singgah di rumah Abu Ayub al-Anshari. Sedangkan Ali bin Abi Thalib, ia tetap berada di Mekkah selama tiga hari sepeninggal Nabi, kemudian keluar menuju Madinah berjumpa dengan Nabi di Quba.

Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Jilid 4 | Sejarah Islam


Rasulullah di Madinah
    Akhirnya Rasulullah Muhammad membangun masjidnya di tempat ontanya duduk, yang terlebih dahulu dibelinya dari sahabat-sahabatnya. Beliau juga mempersaudarakan kaum Muhajirin (para sahabat yang datang dari Mekkah)  dan kaum Anshar (penduduk asli Madinah yang menolong kaum Muhajirin). Beliau menjadikan bagi setiap orang Anshar seorang saudara dari kaum Muhajirin yang ikut bersamanya dalam kepemilikan hartanya. Kaum Muhajirin dan kaum Anshar mulai bekerja sama, dan hubungan persaudaraan mereka semakin bertambah erat. Kaum Quraisy memiliki hubungan dengan orang-orang Yahudi yang berada di Yastrib, lalu mereka berusaha mengobarkan kekacauan dan perpecahan di kalangan kaum muslimin dan mengancam akan menghabii mereka. Dengan demikian, ancaman telah menyelimuti kaum muslimin dari dalam dan luar, sampai-sampai para sahabat tidak tidur di malam hari kecuali ada senjata bersamanya.
    Dalam situasi genting seperti ini, Allah mengizinkan untuk berperang. Lalu Rasulullah Muhammad mulai menyusun pasukan mata-mata untuk memantau gerakan-gerakan musuh, disamping menghadang kafilah dengan mereka. Dengan tujuan memaksa mereka untuk meraskan kekuatan kaum muslimin, sampai mereka mau menyerah dan memberi kebebebasan bagi kaum muslimin dalam penyebaran agama islam dan melakukan aktifitasnya. Berbagai ikatan perjanjian dan sumpah juga telah dilakukan dengan beberapa kabilah.

Baca juga
Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Jilid 1
Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Jilid 2
Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Jilid 3
Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Jilid 5

Advertisement

Subscribe to receive free email updates: