Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Jilid 3 | Sejarah Islam

Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Jilid 3 | Sejarah Islam

 Tahun Duka Cita
    Penyakit keras telah menjulur ke seluruh tubuh Abu Thalib, dan ia ridak dapat meninggalkan tempat tidur. Tak lama kemudian ia menderita sakaratul maut. Ketika itu Rasulullah Muhammad berada di sisi kepalanya mengharap agar ia mau mengucapkan kalimat  la ilaha illallah sebelum kematiannya. Namun teman-teman buruknya yang juga berada di sisinya, termasuk tokoh mereka Abu Jahal, mencegahnya dengan berkata padanya: "Jangan tinggalkan agama leluhurmu". Akhirnya iapun meninggal dalam keadaan musyrik. Maka kesedihan Rasulullah Muhammad atasnya semakin berlipat ganda karena beliau telah ditinggalkannya sebelum pamannya memeluk agama islam.
    Tak lama kemudian tepat dua bulan setelah kematian Abu Thalib, Siti Khadijahpun meninggal dunia. Sehingga Rasulullah Muhammad semakin merasakan duka yang sangat pedih. Sementara itu cobaan yang ditimpakan oleh kaumnya kepada beliau setelah kematian Abu Thalib dan istrinya, Khadija, justru semakin berat

Pergi ke Thaif
    Kaum Quraisy terus-menerus menganiaya, menguasai dan menyakiti kaum muslimin dan Rasulullah Muhammad telah putus asa untuk memperbaiki urusan kaum Quraisy, lalu pikiran beliau tertuju pada suku Thaif dengan harapan semoga Allah memberikan petunjuk kepada penduduknya untuk memeluk Islam. Dan perjalanan ke Thaif ini sebenarnya tidaklah mudah, mengingat sulitnya jalan yang disebabkan gunung-gunungyang tinggi yang mengelilinginya. Akan tetapi, setiap kesulitan itu menjadi mudah bila berada di jalan Allah. Naifnya, penduduk Thaif justru menolak beliau dengan penolakan yang lebih buruk. Mereka menyuruh anak-anak kecil mereka melempari beliau dengan batu, sehingga kedua tumit beliau berdarah. Akhirnya, beliau kembali melalui jalan semula menuju Mekkah dalam keadaan sedih dan susah. Lalu Jibril bersama malaikat gunung menghampirinya. Jibril memanggil beliau dan berkata: "Sesungguhnya Allah telah mengutus kepadamu malaikat gunung untuk kamu suruh sesuai keinginanmu". Setelah itu malaikat gunung berkata: "Hai Muhammad, jika kamu mau, aku akan meruntuhkan kedua benda keras ini (maksudnya, dua gunung yang mengelilingi Mekkah) di atas mereka". Nabi menjawab:"Justru saya mengharap agar Allah mengeluarkan dari keturunan mereka, orang yang mau menyembah Allah Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bag-Nya".
    Di antara beberapa debat yang dilancarkan kaum musyrikin terhadap Rasulullah Muhammad, adalah mereka menuntut beberapa mukjizat tertentu darinya dengan tujuan menundukkan beliau, dan hal ini terjadi berulang kali. Pernah suatu kali, mereka meminta agar beliau dapat membelah bulan menjadi dua, lalu beliau memohon kepada Allah, untuk kemudian memperlihatkan kepada mereka. Kaum Quraisy menyaksikan mukjizat ini untuk waktu yang lama, tapi mereka tetap saja tidak beriman. Bahakan, mereka mengatakan: "Muhammad telah bermain sihir di hadapan kami". Lalu seseorang berkata: "Kalaupun toh Muhammad mamu menyihir kalian, namun ia tidak akan mampu menyihir kalian, namun ia tidak akan mampu menyihir kalian, namun ia tidak akan mampu menyihir semua orang. Oleh karena itu, mari kita tunggu orang-orang yang sedang berpegian". Tak lama kemudian, orang-orang yang sedang berpegian itu datang dan kaum Quraisy menanyakan mereka. Lalu mereka pun menjawab: "Benar kami telah melihatnya". Namun demikian kaum Quraisy tetap saja pada kekafiran mereka. Peristiwa terbelahnya bulan ini, seakan-akan sebagai pembuka bagi sesuatu yang lebih besar darinya, yaitu peristiwa Isra' Mi'raj. 

Sumber: Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW, oleh Kantor Bimbingan dan Penyuluhan Orang Asing Zulfi, dicetak oleh Departemen Agama, Wakaf, Dakwah dan Bimbingan, Kerjasama Saudi Arabia.

Baca juga:
Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Jilid 1
Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Jilid 2
Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Jilid 4
Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Jilid 5 
Advertisement

Subscribe to receive free email updates: